Selasa, 17 Desember 2013

Landsky part III



  Pagi itu kabut menyelimuti kota Bandung, aku bangun dan berjalan ke gudang untuk mencari sesuatu yang dulu ku buang tapi kini aku sadar, sekarang aku membutuhkan itu. Aku mecari-cari ke segala penjuru, dan aku akhirnya menemukannya di dalam kotak usang penuh debu. Ku bersihkan debu-debu yang memenuhi kotak itu, lalu ku buka perlahan, aku tersenyum melihat sepatu lamaku, sepatu yang mempunyai banyak kenangan bersamaku. Dengan melihatnya lagi aku seperti kembali ke masa aku sedang memakai sepatu itu. "Raraaa... kamu ngapain pagi-pagi gini ada di gudang?". Suara mamah membuyarkan lamunanku., aku berbalik menghadap mamah, mata mamah terhenti pada kotak yang sedang ku pegang. "Kamu mau main volly lagi Ra? ohahaa akhirnya kamu jadi Rara yang dulu.". Tiba-tiba mamah memelukku, aku terkejut apakah sebegitu berubahnya aku selama ini sampe-sampe mamah terharu hanya karena aku ingin kembali pada hobby ku lagi.
"iya mah, Rara kemarin di tawarin buat ikut seleksi tim putri di sekolah, makanya Rara nyariin sepatu lama Rara buat persiapan untuk seleksi". jawabku sambil masih memandang mamah. "yaudah Ra, tapi kamu sarapan dulu sebelum latian yaa".
                                                            ***
          Aku berjalan di koridor sekolah yg saat itu sangat sepi hanya di tempat-tempat tertentu aku melihat beberapa orang berkumpul, ya ini hari sabtu sekolah libur harinya semua ekstrakulikler di lakukan. Dari jarak beberapa meter aku melihat orang yang ku kenal dia pun berbalik,membuat dia melihatku. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya, meyuruhku untuk mendekat.
“aku kira kamu ga bakalan datang Ra, siap-siap gih sana.” Ucap Randy aku pun tersenyum dan pergi untuk melakukan apa yang di perintahkan Randy tadi.
          Aku sedikit terkejut di ruang ganti sudah banyak orang yang bersiap-siap juga sepertiku. Apakah memang sebanyak ini yang akan ikut seleksi? Jika memang sebanyak ini kenapa Randy memintaku lagi untuk ikut seleksi? Batinku.
“hey guys gue uda cantik belom?” teriak seorang cewe yang sedikit familiar di mata ku, kalau tidak salah namanya Yona, yah tidak salah lagi dia yang sering di bicarakan teman-teman sekelasku. Tidak seperti yang di bicarakan kebanyakan orang, dia tidak cantik menurutku, malah terkesan menor, gayanya pun norak, aku jadi bingung dengan selera cowo di sekolah ini yang memandang Yona cewe idaman di sekolah ini.
“gilee elu kan emang cantik Na, hehee Randy pasti terpesona deh” kata salah satu temannya.
“hahaa itu sih pasti, gue kan ikut-ikutan kaya gini supaya deket sama Randy” jawab Yona
“engga hanya elu aja, kita semua ada disini ya karena pada mau deket sama Randy” mereka pun tertawa terbahak-bahak di ruangan itu kecuali aku dan beberapa orang lainnya.
“hey gue ningrum.” Seseorang yang mengaku bernama ningrum itu mengulurkan tangannya di depanku yang membuatku terkejut setengah mati. Aku mencoba untuk stabil dan menyambut uluran tangannya.
“gue Rara, gila lu ya gue jantungan gini jadinya” jawabku, dia tersenyum kecil.
“hehee maafin gue deh, elu anak kelas berapa? Anak baru ya? Kok gue baru liat elu deh kayanya.” Ya bukan hanya ningrum yang bertanya seperti itu, setiap orang yang ngajak kenalan pasti nanya Lo anak baru ya?gue gapernah liat elu, dan blablablablabla
“gue anak XII-IPA3,di kelas dua gue anak baru kalo sekarang ya kagak, gue jarang keluar kelas rum maklum deh kalo banyak orang yang ga kenal gue hehee” kami berdua pun tertawa.
          Oke seleksi pun dimulai dengan kami pemanasan 5 kali keliling lapangan basket dan latiahan fisik lainnya yang ngebuat badanku sakit semua, mungkin karena lama ga ikut kaya beginian lagi. Kami pun disuruh lari sana lari sini loncat sana loncat sini lalu masuk ke teknik permainan, seleksinya adalah di test passing bawah dan atas masing-masing 50. Waaah disitu jantung ku berdegup kencang bukan hanya mata Randy selalu memperhatikan setiap gerakanku tapi sudah hampir setaun aku tidak melakukan ini.
          Giliranku tiba jantungku berdegup semakin kencang,keringatku bercucuran disana-sini. “udah Ra santai aja,gue yakin elu bisa” bisik Randy kepadaku ketika dia memberi bola, dan oh tidak dia tersenyum sangat manis saat itu, aku pun hanya membalas dengan menggangguk kepala tanda mengerti.
          Pertama passing bawah 1,2,3,4,5,… aku tersenyum seketika ternyata aku masih mampu melakukan ini dan 45,46,47,48,49,50 berhasil jeritku dalam hati. “oke bagus,sekarang passing atasnya ya Ra” pinta pak Bayu selaku pembina ekskul volley di sekolahku dan dia jugala yang menyeleksi kami. Jantungku yg tadinya normal sekarang mulai berdegup kencang,sekilas aku melihat wajah Randy yang tak kalah tegang dengan wajah ku. Aku mengambil ancang-ancang dan 1,2,3,4,5,6,7,8,9 sepppppuluh bola pun memantul jauh kebelakang ku, “apa yang kamu lakukan Ra!!!!” bisik ku dalam hati. Aku menatap Pak Bayu, hanya tersenyum melihat wajah ku tertunduk keringatku semakin deras mengalir jantungku pun berdetak tidak stabil “sudahlah Ra tidak apa-apa kok gausah tegang gitu” Pak Bayu pun tersenyum lebar ke arahku ketika mengatakan hal itu.
          Semua test pun di lanjutkan. Tanpa dugaanku karna katanya tournament sebentar lagi jadi hanya dilakukan satu hari untuk seleksi dan itu pun langsung masuk team inti yang akan di berangkatkan untuk tournament. Pantas saja tadi semua teknik dasar volley kami lakukan ternyata seleksinya hanya satu hari. “sebut saja ini team dadakan” pekikku dalam hati. Di sekolah ku yang lama tidak seperti ini, kami sangat pantang untuk melakukan suatu hal dengan semboyan “dadakan”,karena kami percaya bahwa sesuatu yang di dasari dengan dadakan hasilnya tidak akan memuaskan, maka dari itu jika akan ada even,3 bulan sebelum even tersebut kami sudah bersiap-siap.tidak seperti ini 3 minggu menjelang even tersebut baru kalang kabut mencari pemain.
          Waktu yang di tunggu pun akhirnya tiba,waktu dimana kami mengetahui nasib kami. Nasib bagus ketika kami terpilih menjadi salah satu pemain dadakan di team dadakan,atau nasib buruk ketika kami tidak terpilih menjadi salah satu pemain dadakan di team dadakan ketika seleksi dadakan ini.
          “terimakasih kalian sudah hadir pada hari ini untuk mengikuti seleksi team bola volley putri untuk mengikuti tournament yang kurang lebih 3 minggu lagi akan dimula dan blablabla…..” seperti orang kebanyakan Pak Bayu tahu kami hanya menunggu hasil pengumumannya saja dan sengaja mengulur-ngulur waktu agar kami semakin penasaran “….oke saya akan mengumumkan orang-orang yang terpilih menjadi pemain di team kita saya hanya memilih 8 orang,6 orang pemain inti,dan 2 orang cadangan dan inilah orang-orangnya Sira XI IPA 1,echa XI IPS 3,Ningrum XII IPA 5,Lintang X-8 blablabla wajahku tegang karena namaku sampai sekarang tidak dipanggil, apakah aku tidak terpilih karena gagal ketika test passing atas tadi?jika iya,ini tidak adil bagiku aku hanya gagal di satu test saja dan bukannya tidak mungkin dalam waktu 3 minggu aku bisa melakukan hal itu. Jika aku tidak terpilih, sehebat apa mereka?aku adalah pemain terbaik di SMA ku dulu,dan SMA kami adalah SMA yang paling disegani di kota ini. Aaaah apakah disini juga aku menjadi korban diskriminasi?kenapa harus aku lagi?dan kenapa ketidakadilan selalu berpihak padakuuu….

bersambuuung... =D
agak lama nih nyelesain ini,susah nyari inspirasi soalnya ;;) 
follow : @louvyvey20
add : louvy ramadhina isneni
thank's

Tidak ada komentar:

Posting Komentar